cari

Kamis, 07 Desember 2017

Cara Tambah Downline

Cara daftarkan downline

Klik Garis 3


pilih daftarkan agen


daftarkan agen
masukan
Nama
Alamat
No Hp
Markup


untuk markup isi 100/150.
jangan terlalu tinggi

Dimarkup Itu Kita akan mendapatkan bonus.
misal kita isi 100 untuk markup downline,
ketika downline melakukan transaksi pulsa maka kita akan mendapat komisi
sesuai markup yang sudah kita tentukan.

Dalam sehari downline melakukan 10x penjualan
maka bonus yg kita dapatkan
100x10 = 1000

jadi perbanyak downline agar bonus makin banyak juga.


CARA TRANSAKSI PULSA LEWAT SMS

Cara jual pulsa lewat telegram & sms biasa

Apa bedanya Regular Sama Regular Promo

"Untuk regular harga pulsa lebih mahal
Untuk regular promo harga lebih murah"

Cek Harga: [ch.kode]
Contoh: CH.SKC
kirim ke center.

Cara Transaksi:
[Kode.Nomor.PIN]

Contoh: INP5.085712345xxx.1234
Kirim Ke Nomor SMS Center

Lebih Praktis Pakai Aplikasi
Pilih Isi Ulang
Masukan Nomor
Cari Nominal Yang ingin di isi
Kirim

Kode Pulsa :

Axis Regular = AX
Axis & XL Regular = XN
Axis & XL Reg Promo = XNP
Indosat Regular = IN
Indosat Reg Pro = INP
Telkomsel Reg = SP
Telkomsel Rrg Pro = SKC
Telkomsel Murah = SKM
Three reg = TH
Three reg pro = THP
PLN = PLA / PLB / PLC

Kode Pengisian :

Axis Regular = AX
AX5 
AX10

Axis & XL Regular = XN
XN5
XN10
XN15
XN25
XN30
XN50
XN100

Axis & XL Regular Promo = XNP
XNP5
XNP10

Indosat Regular = IN
IN5
IN10
IN12
IN20
IN25
IN30
IN50
IN100

Indosat Regular Promo = INP
INP5
INP10

Telkomsel Regular = SP
SP5
SP10
SP20
SP25
SP50
SP100

Telkomsel Regular Promo = SKC
SKC5
SKC10
SKC20
SKC25
SKC50
SKC100

Telkomsel Murah = SKM
SKM5
SKM10
SKM20

Three Regular = TH
TH1
TH2
TH3
TH4
TH5
TH10
TH20
TH25
TH30
TH50
TH100

Three Regular Promo = THP
THP5
THP10

Kode Pulsa Listrik = PLA/PLB/PLC
PLA20
PLA50
PLA100
PLA200
PLA500
PLA1000

PLB20
PLB50
PLB100
PLB200
PLB500
PLB1000

PLC20
PLC50
PLC100
PLC200
PLC500
PLC1000

Kamis, 23 November 2017

Daftar Jadi Dealer Pulsa Murah



Peluang Bisnis

Daftar Sekarang Juga Di Labunganak Cell

Pengen Jualan Pulsa/Token Listrik/Isi Ulang Kouta data Murah atau buat dipakai sendiri?
Daftarkan Diri Anda Sekarang Juga Di Labunganak Cell.
Klik Ikon gambar Dibawah Ini Otomatis Anda Akan Dialihkan Ke Whatsapp untuk pendaftaran.


Atau SMS KE 085828248716
Bbm: 5fa40660
Dengan Format: Saya Mau Daftar di Labunganak Cell

Langsung daftarkan diri anda.
modal 50rb-100rb sudah bisa mendaftar jadi agen reseller pulsa di Labunganak Cell.
Pengisian saldo mudah.
Saldo 50rb=50rb juga yg harus di bayar.
Saldo 100rb=100rb      "          "           "
Setelah Berhasil mendaftar di Labunganak Cell, Anda Pengen Mendapatkan Komisi Dari Downline, anda juga bisa mendaftarkan dengan cara di bawah ini




Ajak Teman Rekan Keluarga Anda Untuk Berjualan Pulsa.

Downline mendaftar kepada Anda dengan nama dan no teleponnya.

Kemudian Anda mendaftarkan nama dan nomor telepon tersebut ke server dengan selisih harga yang nanti akan menjadi bonus Anda. Contohnya seperti ini:


Format : REG.NAMA.KOTA.NOHP.MARKUP/SELISIH.PIN ANDA
Contoh : REG.GUMBILICELL.BARABAI.085828248716.100.1234

Setiap downline yang melakukan transaksi/penjualan pulsa, kita akan mendapatkan komisi.

Memiliki 5 Orang Downline lumayan.
1 orang dalam sehari melakukan transaksi pulsa 10x, 
10x100=Rp.1.000
Rp.1.000x5= Rp.5.000 
5rb Bonus saldo yang kita dapatkan dalam sehari dari downline.
dalam 1 bulan Rp.100.000-Rp.150.000.

Perbanyak downline agar bonus yang didapatkan banyak juga.






Hitung Penghasilan dengan kalkulator Silahkan di coba.

Jumat, 17 November 2017

Sibuta dan Sibungkuk

Hikayat: "Si Buta dan Si Bungkuk"

Di sebuah desa tinggallah dua orang cacat, orang buta dan orang bungkuk. Keduanya hidup bertetangga dengan baik. Pada suatu hari mereka berdamai untuk bekerja sama. Si Buta sebenarnya cacat sejak kecil. Kulit matanya tertutup dan tak dapat melihat. Sebaliknya si Bungkuk cacatnya tidak sejak kecil.

Menurut ceritanya, ia bungkuk karena bekerja sebagai kuli angkut karung beras. Ketika masih muda si Bungkuk sanggup mengangkat karung yang beratnya satu kwintal. Tapi sejak ia menjadi bungkuk, namanya yang semula pak Saman telah berganti jadi si Bungkuk. Dia tidak lagi sanggup mengangkat karung berisi beras. Usianya tak memungkinkannya lagi. Si Buta lain lagi riwayat hidupnya. la buta sejak kecil.. Kulit matanya tak dapat dibuka. Namanya Aman, orang menyebut si Buta untuk memudahkan mengenalnya. Pekerjaan si Buta setiap hari membuat kerajinan tangan. la membuat sapu lidi dan sapu ijuk. Si Buta juga pandai membuat kosetan kaki dari sabut kelapa.

Dahulu ketika isterinya masih hidup, si Buta dituntun oleh isterinya setiap kali menjual hasil kerajinannya. Sekarang setelah isterinya meninggal, si Buta harus berjualan sendiri. la berjualan dengan pertolongan tongkatnya yang terbuat dari kayu ruyung pohon enau. Tongkat itu karena seringnya dipergunakan sampai mengkilat. Hidup mereka yang sederhana sebagai orang yang bertetangga sangat rukun. Setiap berjumpa, mereka saling menegur dan saling menghormati. Maka terjalin suatu persahabatan yang akrab di antara mereka.

Pada suatu hari si Bungkuk datang berkunjung ke rumah si Buta, sahabatnya. Sahabatnya ketika itu sedang asyik menganyam kosetan dari sabut kelapa.

“Man, rajin benar kau?” “Oh, yang datang tentu Pak Saman, ya?”

“Benar.” “Ayo silahkan duduk. Silahkan duduk,” kata si Buta.

“Terima kasih. Sudah, jangan repot-repot.” “Apa kabarnya, Pak Saman?”

“Ya baik-baik saja. Sukar benar sekarang mencari nafkah,” kata si Bungkuk.

“Memang, aku juga mengalami kesukaran. Ketika isteriku masih hidup…. ah aku dapat berjualan bersamanya sampai ke desa tetangga yang jauh.

Sekarang karena mataku buta, aku tak dapat berjalan terlalu jauh dari kampung kita. Sedang daganganku di desa kita lakunya tak seberapa,” kata si Buta, nadanya penuh sesal.

“Memang tidak mungkin, jika hanya mengandalkan sebuah tongkat saja. Apalagi kau sudah tua,” kata si Bungkuk.

“Ya jika saja perkawinanku dahulu dikaruniai seorang anak…. Ah, aku tak dapat berangan-angan,” kata si Buta.

“Aku lebih celaka lagi. Sampai sekarang aku tidak pernah menikah. Maklum keadaanku yang sangat susah,” kata si Bungkuk.

“Aku bermaksud mencari seorang anak lelaki yang dapat menuntun dan membantu aku menjual sapu.”

“Kau bermaksud mencari pembantu?”

“Ya, agar aku dapat berjualan ke tempat yang agak jauh. Aku kira langgananku di tempat jauh sudah tak punya lagi sapu dan kosetan.”

“Aku…. ah,” si Bungkuk tak melanjutkan kata-katanya.

“Mengapa berhenti? Apa yang hendak kau katakan?”

“Aku mau menuntunmu. Kalau perlu, menggendongmu jika kau kecapaian. Tapi aku khawatir kau tak menyetujuinya,” kata si Bungkuk.

“Kau? Kau mau membantuku?”

“Ya, jika kau bersedia menerima bantuan dariku.”

“Oh, dengan senang hati. Mulai besok kita akan berjalan bersama. Mencari nafkah bersama, dalam suka dan duka, setuju?”

“Syukurlah jika kau mau.”

Setelah membuat rencana dan perjanjian, si Bungkuk permisi dari kawannya. Si Buta sangat senang mendapat pekerjaan baru. Mereka akan bekerja sama. Sekali pun mereka cacat, tapi mereka tak ingin menjadi pemalas. Mereka akan mencari nafkah yang halal.

Keesokan harinya, si Bungkuk berjalan di muka sambil menuntun si Buta. Mereka berjualan hasil kerajinan tangannya. Sesuai dengan perjanjiannya, jika si Buta kecapaian, si Bungkuklah yang menggendongnya. Perjalanan yang mereka tempuh cukup jauh. Kadang-kadang mereka makan di warung nasi, kadang-kadang di sembarang tempat. Si Bungkuk sekarang, selain bertugas sebagai penunjuk jalan, karena matanya normal dan tenaganya kuat, juga bertugas sebagai pemegang keuangan. Si Bungkuk juga mulai belajar membuat kosetan dari sabut kelapa. la membantu membuat dagangan. Si Buta sangat bersyukur dapat seorang sahabat. Sekarang ia dapat menjual hasil pekerjaannya ke tempat-tempat yang jauh.

Penghasilan mereka sekarang agak lumayan. Yang mengatur uang belanja sekarang si Bungkuk. Sebab si Buta tak dapat melihat dan takut dibohongi. Si Buta percaya penuh pada sahabat barunya. Jika mereka pulang siang, mereka masak sendiri. Semua urusan rumah tangga dilaksanakan oleh si Bungkuk. la yang membelikan rokok untuk si Buta. la juga yang mengatur membuat sayur untuk makan mereka setiap hari.

Pendeknya, segalanya diatur oieh si Bungkuk. Tak ada gading yang tak retak, kata sebuah pepatah. Begitu juga yang terjadi atas persahabatan si Bungkuk dan si Buta. Di dalam hati si Bungkuk telah timbul suatu perasaan yang kurang baik. la merasa seolah ia lebih penting dari sahabatnya. Perasaan yang sebenarnya sangat buruk. “Akulah yang menuntun si Buta. Akulah yang tahu tempat calon pembeli. Dan akulah yang dapat melihat dan menentukan berapa harus kujual daganganku,” pikir si Bungkuk pada suatu hari. “Sebenarnya sudah sepantasnya jika aku mendapat bagian yang lebih besar dari si Buta,” pikir si Bungkuk lagi.

Di waktu malam otak si Bungkuk bekerja keras. la ingin punya kedudukan lebih berkuasa dari si Buta. Si Bungkuk telah lupa, bahwa pekerjaan yang sekarang ia kerjakan, adalah berkat kebaikan si Buta. Karena ada pikiran-pikiran jelek yang menggoda hatinya, si Bungkuk jadi pemurung. Hatinya tidak sebersih ketika mereka baru bekerja sama. la akan merencanakan suatu kecurangan. “Aku dapat berbuat sesuka hatiku. Si Buta pasti tak akan mengetahuinya, karena matanya buta,” pikir si Bungkuk. Si Buta sendiri tak mengetahui niat buruk sahabatnya. la tetap, bersikap manis terhadap sahabatnya.

Sebagai orang yang cacat matanya, ia menyadari bahwa pada jasmaninya terdapat suatu kekurangan. Dengan bekerja sama dengan si Bungkuk kekurangan itu dapat ditutupinya. la berterima kasih atas kesediaan si Bungkuk. Apabila dalam perjalanan jauh ia letih, sahabat yang bertenaga kuat ini mau menggendongnya. Memang pada saat akhir-akhir ini. Kaki si Buta terasa mulai agak lumpuh. la mulai tak sanggup melakukan perjalanan yang agak jauh. Jika penjualan hasil sapu ijuk dan sapu lidinya dipercayakan kepada si Bungkuk saja, langganannya banyak yang tak percaya kalau sapu itu buatannya.

Sebenarnya ia tak ingin membebani si Bungkuk. Sudah melakukan perjalanan jauh, masih harus menggendong tubuhnya yang tak sanggup berjalan. Si Buta juga tahu perasaan, dan ia juga merasakan keringat si Bungkuk yang mengucur deras, jika ia sedang menggendong dirinya. “Aku sebenarnya hanya membebani engkau saja, kawanku.” “Ah, tak apa. Sebab jika aku berjualan sendirian, langganan kita tak mau membelinya,” kata si Bungkuk. Padahal hatinya sebenarnya mendongkol. “Memang kau hanya membebani aku saja,” pikir si Bungkuk dalam hati dongkolnya. Pada suatu hari mereka berjualan ke desa yang cukup jauh. Pada tengah hari keduanya kembali pulang. Yang laku hanya beberapa buah sapu lidi dan sebuah kosetan saja. Hari itu hari naas baginya. “Aku lapar, Kuk.” Kata si Buta ketika mereka tiba di sebuah warung nasi langganannya. Ini diketahui oleh si Buta dengan penciumannya yang tajam. Warung nasi itu letaknya tak berjauhan dengan sebuah sungai. Sebuah warung yang cukup banyak pengunjungnya. “Ayo kita makan,” kata si Bungkuk yang terus menuntun si Buta ke tempat rumah makan. Keduanya segera mencari tempat duduk. Seperti biasanya, si Bungkuk memesan nasi dan lauk pauknya. Ketika memilih lauknya ini, timbullah kedengkian si Bungkuk. la memilih limpa dan hati sapi yang digoreng. Sedangkan untuk si Buta, ia memilihkan daging yang berurat dan alot sekali. Si Buta karena laparnya melahap nasi yang disediakan. la mendapat kesulitan dengan daging yang alot itu. Berkali-kali ia menggigitnya, tapi rupanya giginya tak sanggup memotong daging yang banyak uratnya itu. “Kuk tak ada daging yang lain?” “Tidak ada. Aku juga makan daging yang sama,” kata si Bungkuk. “Coba kau pilihkan yang agak empuk,” pinta si Buta. “Semuanya sama saja.” Akhirnya si Buta diam. la berusaha memakan daging yang liat itu. Giginya segera menggigit kuat-kuat, tangannya juga menarik daging itu kuat-kuat pula. Tubuhnya berkeringat, karena berjuang melawan daging yang alot itu. Si Bungkuk yang memperhatikan perjuangan si Buta, sedikit pun tak menaruh kasihan. Si Bungkuk acuh tak acuh, membiarkan sahabatnya berjuang keras. Sedangkan dia enak-enak menikmati goreng limpa dan hati. Yang hadir di warung itu mendongkol atas kecurangan si Bungkuk. Tapi mereka tak dapat ber-buat apa-apa, sebab mereka tak mengetahui siapa di antara mereka sebenarnya yang berkuasa atas uang belanja mereka. Gigi-gigi si Buta yang kuat telah tertanam di daging urat dengan kuat sekali. Seluruh tenaganya dikerahkan untuk memutuskan daging yang digigitnya. Mata si Buta yang tadinya terpejam, karena kuatnya berusaha mengalahkan daging, kelopak mata si Buta tiba-tiba terbuka. Aneh bin ajaib, mata yang buta itu tiba-tiba dapat melihat. Hal ini tidak diketahui oleh sahabatnya si Bungkuk. Si Buta terperanjat karena sukacita. Sekarang dengan matanya yang baru melek itu ia dapat menikmati keindahan dunia. la dapat melihat terang, ia dapat melihat warna hijau daun. Dan ketika ia memandang ke piring si Bungkuk, hatinya menjadi marah bukan main. Dengan mata kepalanya sendiri ia menyaksikan kecurangan sahabatnya. Di piring si Bungkuk masih terdapat goreng limpa dan hati. Sedang pada piring yang dipegangnya ada dua kerat daging yang terdiri dari urat yang keras dan alot sekali. “Kurang ajar,” pikir si Buta. Diam-diam diambilnya tongkatnya yang terbuat dari ruyung pohon aren. Tanpa berpikir panjang punggung si Bungkuk dipukulnya kuat-kuat. “Aduh! Aduh apa salahku? Aduh, ampun!” “Kurang ajar, kau curang, Bungkuk. Kau makan makanan yang enak-enak, sedangkan aku kau biarkan berjuang melawan urat yang keras!” Si Buta tak hentinya memukul-mukul punggung si Bungkuk. la tak dapat menahan kemarahan si Buta yang sekarang telah berubah. Matanya telah celik, matanya telah dapat melihat dunia yang tadinya hanya hitam semata. Dengan pertolongan Tuhan, matanya yang buta telah menjadi celik kembali. Si Bungkuk yang dipukuli pun tiba-tiba pingsan. Barulah si Buta menghentikan pukulannya. Orang banyak segera melerai perselisihan mereka. Si Bungkuk ditolong dan disiram dengan air. Dan perlahan-lahan ia menggeliat bangun. Ketika ia bangun kembali telah terjadi suatu mujizat. Si Bungkuk telah berdiri tegap. la tidak bungkuk lagi. la telah pulih dari bungkuknya seperti ketika ia masih muda. Setelah banyak orang mengerumuninya. si Buta dapat disabarkan. la tidak marah dan ia pun heran telah terjadi mujizat atas mereka berdua. Matanya telah dapat melihat, sedangkan si Bungkuk telah menjadi manusia sehat. la tidak bungkuk lagi seperti tadi, ketika mereka datang ke warung nasi itu. “Kalian harus bersyukur kepada Tuhan. Tuhan telah menolong kalian. Jasmani kalian telah dipulihkan secara sempurna,” kata orang-orang di warung nasi tersebut. Si Bungkuk dan si Buta saling bermaafan. Mereka sangat senang atas kesembuhan yang berlaku pada diri mereka. Keduanya juga sangat berterima kasih pada Tuhan. Seperti anjuran orang banyak mereka mengucapkan doa syukur. “Sekali lagi maafkan atas kecuranganku kepadamu, Ta,” kata si Bungkuk penuh haru. “Sudahlah, Kuk. Jika tadi kau tidak mencurangi aku, tak mungkin aku dapat melihat,” jawab si Buta. “Sebaliknya maafkan aku tadi memukulmu,” kata si Buta. “Aku juga memaafkan perbuatanmu. Sebab jika kau tidak memukuliku, bungkukku tak sembuh. Seharusnya kita berterima kasih kepada Tuhan. Sebab Tuhanlah yang Pengasih dan Penyayang yang memiliki segala mujizat.” Si Buta kembali menghadapi nasinya. Tapi sekarang lauknya telah ditukar. Bukan dengan urat yang keras, tapi sama seperti yang dimakan si Bungkuk. Keduanya sambil makan bercakap-cakap. Orang di kedai nasi itu ramai memperbincangkan keajaiban yang baru terjadi. Setiap hari si Buta dan si Bungkuk memuji nama Tuhan, karena Tuhan telah menyembuhkan cacatnya. Berita keagungan Tuhan yang telah memulihkan mata si Buta dan menyelamatkan si Bungkukdari bungkuknya, menyebar ke seluruh kampung. Kabar kesukaan ini disampaikan orang dari mulut ke mulut. Dalam beberapa minggu berita ini mendengung membesarkan keagungan nama Tuhan. Si Bungkuk dan si Buta tetap bersahabat. Mereka juga tetap menjalankan pekerjaan mereka menjual sapu. Keduanya tak meninggalkan pekerjaan yang telah membawa mujizat dan merubah jalan hidupnya. Si Buta telah lama merindukan ingin melihat dunia yang indah. Sebab seumurnya ia hanya mengenal satu warna, warna hitam dan gelap. la tak dapat membedakan siang yang disinari sang surya. Dan malam gelap yang kadang-kadang disinari rembulan. Rembulan yang dahulu dikatakan indah oleh orang-orang yang melek, sekarang ia dapat menikmatinya. Si Bungkuk sendiri telah jemu pada kebungkukan badannya. Padahal ketika ia muda, badannya tegap kuat. Pekerjaan sebagai kuli angkut karung yang telah menyebabkan tubuhnya menjadi bungkuk. Sekarang bungkuknya telah hilang. Sekarang keadaannya telah normal kembali seperti ketika ia masih muda. Setiap hari kedua sahabat ini bercerita. Si Bungkuk bercerita tentang masa mudanya. la dilahirkan sebagai pemuda yang kuat. Karena orang tuanya tidak kaya. la terpaksa bekerja sebagai kuli angkut pada sebuah gudang beras. Tentang kesanggupannya mengangkuti karung-karung berisi beras sekwintal, tak jemu-jemunya diceritakan kepada si Buta. Si Buta yang dilahirkan buta sejak lahir tak banyak bercerita. Sebab ketika ia baru berumur sembilan tahun ayah dan ibunya meninggal. Menurut cerita yang didengar dari tetangganya, ayah dan ibunya meninggal karena penyakit kholera. Penyakit kholera yang ganas dan sangat banyak meminta korban telah menyerang desanya. Kepandaian si Buta menganyam kosetan dari serat kelapa dan membuat sapu ijuk dipelajarinya dari orang tuanya. “Aku sangat bersyukur. Telah bertahun-tahun aku berdoa memohon kepada Tuhan agar mataku dapat melihat. Aku sangat ingin melihat dunia. Pada akhirnya doaku terkabul,” kata si Buta terharu. “Tuhan maha Pengasih dan Penyayang. Dan kita sebagai umatnya harus berbakti.” “Benar kita harus taat kepada Tuhan.” Jika si Buta dan si Bungkuk lewat di kedai bersejarah yang menyebabkan terjadinya mujizat Tuhan. orang-orang di kedai itu tak puas-puasnya bertanya tentang terjadinya keajaiban itu. Karena seringnya mereka bercerita tentang keajaiban itu, pada akhirnya mereka hafal di luar kepala. Si Bungkuk kadang-kadang bercerita ke Barat dan ke Timur. la menonjolkan cerita-cerita tentang masa hidupnya. Ketika cerita-cerita yang diceritakannya telah habis. si Bungkuk tak kehabisan akal. la bercerita tentang keakhliannya. Si Bungkuk mengaku, ketika masa mudanya ia seorang pelompat jauh. Orang asyik saja mendengar cerita si Bungkuk yang sekarang telah terlatih sebagai tukang cerita yang mahir. Ini karena seringnya ia bercerita tentang keajaiban yang menimpa dirinya dan si Buta. “Kuk kalau bercerita jangan mengada-ngada. Itu tidak baik, berbohong adalah dosa,” nasihat si Buta pada suatu hari. “Bukan salahku. Mereka yang memintanya. Ya aku hanya memenuhi keinginan mereka,” jawab si Bungkuk. Ketika mendengar jawaban sahabatnya, si Buta tak mau bertengkar. la mengalah dan tak menarik persoalan panjang-panjang. Bualan si Bungkuk setiap hari dibumbuinya. Di antara para penggemar ceritanya mulai timbul rasa curiga. Mereka ingin mengetahui tentang kebenaran ceritanya. “Abang dahulu seorang pelompat jauh?” “Ya. Mengapa?” “Ah tidak apa-apa,” kata penanya itu penasaran. “Untuk melompati selokan yang ada di depan kedai ini aku masih dapat. Jangan kau kira karena aku sudah setua ini jadi tidak mampu,” kata si Bungkuk. “Ada dua hal yang penting dalam hidup manusia,” kata salah seorang tua yang hadir di kedai itu. “Apakah itu, Pak?” tanya seorang anak muda di samping orang tua itu. “Yang pertama orang tak boleh takabur, sombong dan memandang rendah orang lain. Yang kedua menertawakan orang lain yang mendapat kesusahan, itu juga suatu dosa.” “Eh rupanya Bapak seorang pengkhotbah yang baik,” si Bungkuk kurang senang. la tersinggung oleh kata-kata orang tua itu. Si Buta juga kurang senang sahabatnya diejek orang lain. Sekali pun apa yang dikatakan orang tua itu benar. “Bapak sendiri sebenarnya telah menghina seseorang. Jika Bapak tak mau mendengar cerita saya, Bapak boleh saja menutup telinga Bapak,” kata si Bungkuk mulai panas. “Janqan marah, Nak. Bapak tidak bermaksud menghina siapa pun. Bapak telah tua, ajaran itu Bapak dapat dari ayah Bapak,” kata orang tua itu sabar. “Apa yang dikatakan Bapak ini benar, Saudara,” kata tukang nasi. “Kita boleh memakainya. Barangkali ada manfaatnya dan jika tidak, tak apalah. Sebab tak merugikan kita, bukan?” Nasihat tukang kedai nasi rupanya tak meredakan suasana yang mulai panas. Si Bungkuk yang merasa terhina tak mau mengalah. Dengan wajah merah padam ia berdiri dari bangkunya. Orang yang di kedai jadi tegang. Rupanya bakal terjadi keributan. Tapi beruntung si Bungkuk tidak menghampiri orang tua yang berkata tadi. la berdiri kemudian berkata, “Kawan-kawan mari aku buktikan. Apa yang aku katakan memang benar. Aku akan melompati selokan yang ada di muka kedai ini!” Si Buta mendekati dan menasihati kawannya. la ragu-ragu pada kemampuan kawannya. Sebab ia tahu itu hanya bualannya saja. “Jangan kaulakukan, Kuk,” bisik si Buta. “Tidak! Kau tak boleh turut campur. Ini urusanku!” Si Buta jadi menyesal ketika sahabatnya tak mau mendengar nasihatnya. la tak setuju dengan sikap si Bungkuk. Menurut ukuran orang tua itu, ia sudah bersikap sombong. Tapi si Buta tak berdaya. la hanya sanggup mengikuti langkah sahabatnya ke tepi selokan dan diikuti oleh orang-orang dari belakang. Orang tua itu pun datang ke tempat itu. “Lihat! Aku akan melompati selokan ini!” Selesai berkata-kata si Bungkuk melompat sekuatnya. Karena amarah yang meluap-luap, selokan yang cukup lebar tak dihiraukannya. “Hup!” melompatlah si Bungkuk. Dan tiba-tiba si Bungkuk berteriak, “Aduh! Aduh!” Orang-orang menjadi kaget ketika si Bungkuk sampai di seberang selokan. Tibanya sangat keras, tak diduga-duga tubuhnya yang telah baik kini kembali menjadi bungkuk. “Aduh, tolong aku. Tolong aku,” ratapnya. Nasi telah jadi bubur, ia telah menjadi si Bungkuk kembali. Ia menangis sejadi-jadinya. Semua segera menolong si Bungkuk. Si Buta yang melihat keadaan si Bungkuk, tak tahan geli. la tertawa terpingkal-pingkal mengejek sahabatnya yang sombong. la tak menghiraukan sahabatnya yang menderita. Tertawa si Buta melewati batas, sampai ia memegang perutnya. Matanya tertutup dan mengeluarkan air. “Hai, apa yang terjadi? Gelap. Hitam. Oh, mataku!” Tiba-tiba, si Buta berteriak-teriak tak sadar. Matanya yang sudah dapat melihat tiba-tiba sekarang menjadi buta kembali. “Oh, oh, mataku… Tolong mataku jadi buta.” Si Bungkuk karena kesombongannya sekarang telah kembali menjadi bungkuk. Sedangkan si Buta yang menertawakan kemalangan orang lain, juga mendapat upahnya. Matanya telah kembali menjadi buta. Apa yang dikatakan orang tua di warung nasi tadi benar. Ketika orang-orang teringat pada orang tua itu, mereka mencarinya. Tapi orang tua itu telah menghilang, pergi entah ke mana. Sedangkan si Bungkuk dan si Buta menangisi nasibnya yang malang. Mereka menyesal telah bersikap sombong dan takabur, seolah ia sendiri yang hebat. Si Buta menyesal telah menertawakan si Bungkuk yang malang nasibnya. Bukan menolong tapi menertawakannya. la menertawakan hal yang sebenarnya perlu dikasihani. Bukan tontonan yang lucu, sekalipun tingkah si Bungkuk ketika itu memang lucu. Mereka mencari orang tua yang memberi nasihat itu. Tapi setiap kali si Bungkuk menggendong si Buta datang makan di kedai, orang tua itu tak pernah dijumpainya lagi. Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna.

Cerita Rakyat - Asal Mula Danau Toba

Asal Mula Danau Toba



Di wilayah Sumatera hiduplah seorang petani yang sangat rajin bekerja. Ia hidup sendiri sebatang kara. Setiap hari ia bekerja menggarap ladang dan mencari ikan dengan tidak mengenal lelah. Hal ini dilakukannya untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

Pada suatu hari petani tersebut pergi ke sungai di dekat tempat tinggalnya, ia bermaksud mencari ikan untuk lauknya hari ini. Dengan hanya berbekal sebuah kail, umpan dan tempat ikan, ia pun langsung menuju ke sungai. Setelah sesampainya di sungai, petani tersebut langsung melemparkan kailnya.

Sambil menunggu kailnya dimakan ikan, petani tersebut berdoa,“Ya Allah, semoga aku dapat ikan banyak hari ini”. Beberapa saat setelah berdoa, kail yang dilemparkannya tadi nampak bergoyang-goyang. Ia segera menarik kailnya.

Petani tersebut sangat senang sekali, karena ikan yang didapatkannya sangat besar dan cantik sekali. Setelah beberapa saat memandangi ikan hasil tangkapannya, petani itu sangat terkejut. Ternyata ikan yang ditangkapnya itu bisa berbicara. “Tolong aku jangan dimakan Pak!! Biarkan aku hidup”, teriak ikan itu.
Tanpa banyak Tanya, ikan tangkapannya itu langsung dikembalikan ke dalam air lagi. Setelah mengembalikan ikan ke dalam air, petani itu bertambah terkejut, karena tiba-tiba ikan tersebut berubah menjadi seorang wanita yang sangat cantik. “Jangan takut Pak, aku tidak akan menyakiti kamu”, kata si ikan. “Siapakah kamu ini? Bukankah kamu seekor ikan?, Tanya petani itu. “Aku adalah seorang putri yang dikutuk, karena melanggar aturan kerajaan”, jawab wanita itu. “Terimakasih engkau sudah membebaskan aku dari kutukan itu, dan sebagai imbalannya aku bersedia kau jadikan istri”, kata wanita itu.
Petani itupun setuju. Maka jadilah mereka sebagai suami istri. Namun, ada satu janji yang telah disepakati, yaitu mereka tidak boleh menceritakan bahwa asal-usul Puteri dari seekor ikan. Jika janji itu dilanggar maka akan terjadi petaka dahsyat.

Setelah beberapa lama mereka menikah, akhirnya kebahagiaan Petani dan istrinya bertambah, karena istri Petani melahirkan seorang bayi laki-laki. Anak mereka tumbuh menjadi anak yang sangat tampan dan kuat, tetapi ada kebiasaan yang membuat heran semua orang. Anak tersebut selalu merasa lapar, dan tidak pernah merasa kenyang. Semua jatah makanan dilahapnya tanpa sisa.

Hingga suatu hari anak petani tersebut mendapat tugas dari ibunya untuk mengantarkan makanan dan minuman ke sawah di mana ayahnya sedang bekerja. Tetapi tugasnya tidak dipenuhinya. Semua makanan yang seharusnya untuk ayahnya dilahap habis, dan setelah itu dia tertidur di sebuah gubug.

Pak tani menunggu kedatangan anaknya, sambil menahan haus dan lapar. Karena tidak tahan menahan lapar, maka ia langsung pulang ke rumah. Di tengah perjalanan pulang, pak tani melihat anaknya sedang tidur di gubug. Petani tersebut langsung membangunkannya. “Hey, bangun!, teriak petani itu.

Setelah anaknya terbangun, petani itu langsung menanyakan makanannya. “Mana makanan buat ayah?”, Tanya petani. “Sudah habis kumakan”, jawab si anak. Dengan nada tinggi petani itu langsung memarahi anaknya. “Anak tidak tau diuntung ! Tak tahu diri! Dasar anak ikan!,” umpat si Petani tanpa sadar telah mengucapkan kata pantangan dari istrinya.

Setelah petani mengucapkan kata-kata tersebut, seketika itu juga anak dan istrinya hilang lenyap tanpa bekas dan jejak. Dari bekas injakan kakinya, tiba-tiba menyemburlah air yang sangat deras. Air meluap sangat tinggi dan luas sehingga membentuk sebuah telaga. Dan akhirnya membentuk sebuah danau. Danau itu akhirnya dikenal dengan nama Danau Toba.

Kabayan Menyamar Jadi Haji

Di suatu pagi Si Kabayan merasa perutnya lapar, tapi ia merasa bosan dengan masakan si Iteung istrinya. Si Kabayan ingin makan enak. Karena sudah lama tidak makan enak, ia khawatir akan lupa bagaimana rasanya makan makanan enak itu. Kemudian muncul ide gilanya untuk menikmati makanan enak di rumah mertuanya. Di desa Malakeudeu tampat tinggalnya, seorang haji dianggap sebagai orang yang sangat terhormat, karena disamping dianggap sebagai orang saleh, seorang haji juga dianggap sebagai orang kaya yang mampu membayar ongkos kapal laut menuju tanah suci untuk beribadah haji. Si Kabayan tahu persis bahwa mertuanya sangat menghormati seorang haji. Jika seorang haji bertandang ke rumah mertuanya, maka mertuanya itu akan menyajikan makanan yang enak untuk menjamu tamu kehormatannya. Tanpa buang waktu lagi Si Kabayan segera mengenakan jubah dan sorban dikepalanya, lalu dengan langkah gaya seperti seorang haji, dia menuju ke rumah mertuanya. Setelah mengetuk-ngetuk pintu dan mengucapkan salam, pintu rumah mertuanya terbuka. Ternyata mertuanya sendiri yang membuka pintu. "Alhamdulillah Pak Haji, mari masuk, Aduh, gembira sekali Tuan Haji berkenan berkunjung ke gubug tempat kediaman kami yang sederhana ini." Lalu dia menyuruh istrinya cepat-cepat menyediakan makanan yang enak-enak untuk menjamu tamu terhormat itu. Mata Si Kabayan berbinar melihat ibu mertuanya menyediakan daging ayam dan makanan enak lainnya. Dengan lahap Si Kabayan menyantap apa saja yang ada di meja makan mertuanya. Setelah perutnya kenyang, Si Kabayan segera pamit pulang. Kembali di rumah dengan perut kenyang Si Kabayan cepat-cepat menyembunyikan jubah dan sorbannya. Sementara mertuanya merasa ada yang aneh dengan tamunya. Ia merasa tidak kenal dengan Pak Haji yang barusan ia jamu. Dan mertuanya merasa sangat mengenali gerak-gerik tamunya itu. Akhirnya mertuanya sadar bahwa Si Kabayan telah menipunya dengan menyamar menjadi seorang haji. Merasa geram dan dongkol dengan kelakuan menantunya, dia mau membalas. Keesokan harinya dia menyamar sebagai seorang haji juga. Dengan mengenakan jubah dan sorban di kepalanya dia melangkah menuju rumah Si Kabayan. Setelah mengucapkan salam dan mengetuk-ngetuk pintu, Si Kabayan kemudian membuka pintu. Terbelalak mata Si Kabayan yang langsung mengenali hidung pesek dan gigi ompong mertuanya. Dia pun mempunyai akal bulus untuk mengerjai mertuanya. "Iteung ! Iteung! Ini ada tamu agung, Tuan Haji yang masih keluarga dekat dari kamu. Kita harus hormati beliau. Cepat masak makanan yang enak. Potong kambing!" teriak Kabayan pada istrinya. "Aduh si Kang Kabayan teh gimana? Kita mah tidak punya kambing.” kata Nyi Iteung. "Hus! Jangan berteriak-teriak begitu, Iteung. Nanti kedengaran tetangga bikin malu saja. Sudah biar akang sembelih saja kambing ayahmu yang diikat pada pohon jambu di belakang rumah kita itu!” kata Si Kabayan. Mendengar Si Kabayan akan memotong kambing miliknya, Pak haji gadungan segera berteriak, "Jangan, Iteung! Jangan ! Itu kambing bapak satu-satunya." “Eh...jadi ini teh Abah? Kenapa menyamar jadi haji atuh Abah?” teriak Nyi Iteung. Tanpa menjawab, mertua Kabayan segera keluar dan lari pulang ke rumahnya. Dia merasa sangat dongkol dengan kelakuan menantunya itu dan bersumpah suatu saat nanti ia akan membalas.

Kamis, 16 November 2017

STOP LAYANAN PENYEDOT PULSA

Cara 1: Menyetop Layanan Penyedot Pulsa

Mungkin kamu pernah menerima SMS berisi info-info yang tidak jelas, misalnya dari nomor 99517 atau 99787. Nah nomor tersebut dikenal merupakan layanan premium yang akan mengambil pulsa setiap mengirimkan SMS ke nomor kamu.
Agar pulsa tidak terpotong lagi, silahkan matikan layanan penyedot pulsa tersebut dengan cara
Ketik pesan STOP lalu kirim ke nomor layanan premium bersangkutan, missal ke 99517
(pesan dikirim ke nomor premium yang bersangkutan. Misal ingin keluar dari layanan premium 99517, maka kirim pesan STOP ke 99517)
Jiak berhasil, proses penyetopan layanan premium akan memakan waktu 1×24. Jadi silahkan saja tunggu saja hasilnya.

Cara 2: Setop Semua Layanan Penyedot Pulsa

Apabila pulsa sering terpotong dan kamu tidak mengetahui layanan apa saja yang aktif di nomor-mu, maka cara termudahnya, nonaktifkan saja semua layanan premium yang aktif lewat dial *726# atau sms ke 726.
Lewat dial *726#
Lakukan panggilan ke *726#. Berikutnya pilih 1 Status jika ingin mengetahui layanan apa saja yang aktif di nomormu, atau jika tidak mau repot silahkan saja langsung pilih 2 Stop untuk menonaktifkan semua layanan premium yang aktif.
Lewat SMS ke 726
Ketik pesan STATUS lalu kirim ke 726 untuk cek layanan premium apa saja yang aktif, atau
Ketik STOP kirim ke 726 untuk berhenti dari semua layanan premium penyedot pulsa yang aktif di nomormu.

Cara 3: Cara Lain Untuk Menyetop Layanan Penyedot Pulsa

Layanan premium seperti layanan info Zodiac, Joke dan Game mungkin tidak dapat di stop dengan dua cara yang telah diberikan diatas. Jadi untuk solusinya, kamu bisa melakukan cara lainnya seperti berikut ini.
Dari handphone, lakukan pangilan ke *123*44#. Dan dari dari menu yang muncul pilih 1 Unreg layanana tertentu bila kamu hanya ingin keluar dari salah satu layanan, atau pilih 2 Unreg SEMUA Layanan bila  ingin berhenti dari semua layanan premium.

Mau Tanya Langsung Whatsapp Aja.
Tulis pesan anda di bawah ini.

Cerita Penggembala Sapi

PENGGEMBALA SAPI TUA dan TONGKAT AJAIB

Dahulu kala, ada sebuah danau yang sangat jernih di Yunnan, China. Beberapa orang petani memelihara sapi di dekat danau itu. Tiap pagi mereka mambawa sembilan puluh sembilan ekor sapi untuk minum di danau, namun pada siang hari, sapi-sapi itu berubah menjadi seratus ekor. Seorang gadis cantik selalu muncul pada saat yang sama. Tak seorang pun tahu dari mana asal gadis itu, namun mereka menyukainya. Ia tahu tentang banyak hal dan suka bercerita.

Ceritanya sangat menarik. “Ada seekor sapi ajaib di antara ternak kalian,” katanya. “Ia dapat berjalan di atas air. Sehelai bulunya dapat mengangkat beban yang sangat berat.” Para petani menanyakan sapi yang mana yang ia maksudkan, namun ia hanya tersenyum. “Hanya orang yang jujur yang dapat mengetahuinya, “ katanya.
     
Pada suatu hari, sapi-sapi itu sedang mencari makanan. Gembala tua yang biasa menjaga mereka mengumpulkan mereka. Tak disadarinya tongkat tua yang dipakainya menyentuh seekor sapi. Beberapa helai bulu sapi itu terselip pada retakan pada ujung tongkat. Sore pun tiba, gembala itu mengikat dua keranjang kayu bakar pada ujung-ujung tongkat dan memikulnya. “Heran,” katanya dalam hati, “Kayu ini ringan sekali.

Mungkin aku baru mengumpulkan sedikit kayu. Hari masih terang, lebih baik aku mengumpulkan kayu lagi.” Ia pun mengumpulkan kayu lagi banyak-banyak. Diikatnya pada kedua ujung tongkat. Namun ia tetap dapat mengangkatnya dengan mudah. Ia pun pulang.

Demikianlah, tiap hari gembala tua mengumpulkan banyak kayu bakar dan membawanya ke pasar untuk dijual. Karena kayu yang dijualnya jauh lebih banyak dari sebelumnya, ia pun mendapat lebih banyak uang dan dapat menabung.

Pada suatu hari, ketika kakek itu membawa kayu itu ke pasar, seorang kaya melihatnya. Ia heran karena gembala yang sudah tua itu dapat membawa begitu banyak kayu. Tiap hari ia menunggu kakek itu lewat membawa kayu. “Kek, bagaimana kau dapat membawa kayu yang berat itu?” Ia pun menemui kakek itu dan bertanya, “ooohhh ini karena aku mengangkat kayu-kayu ini dengan tongkat ajaib ini” jawab sang kakek dengan polos dan jujur. “Kalau kau mau menjual tongkat itu kepadaku, aku akan memberimu lima ratus keping emas.” Lima ratus keping emas adalah jumlah yang sangat besar.

Uang itu dapat digunakannya hingga akhir hidupnya. Kakek pun menerimanya dan memberikan tongkatnya kepada orang kaya itu. Orang kaya itu sangat gembira karena berhasil mendapatkan tongkat ajaib. Namun ia lihat tongkat tua itu sudah usang dan retak-retak pada ujung. Dibawanya tongkat itu ke tukang kayu untuk diperbaiki. Tukang kayu memotong ujung tongkat yang retak dan membuangnya. Bulu sapi ajaib pun ikut terbuang.

Pada suatu hari orang kaya itu menunjukkan tongkat itu kepada isterinya. Ia mengikat banyak kayu di ujung-ujung tongkat dan menyuruh istrinya mengangkatnya, dan mengatakan bahwa dengan tongkat ajaib yang baru saja dibelinya, dia dan istrinya bisa mengangkat beban yang berat. Tetapi ternyata istrinya tidak dapat mengangkat beban kayu tersebut. “Kau ini, mana mungkin ini tongkat ajaib?” kata istrinya sambil mengomel, “ini cuma tongkat biasa.” katanya lagi.... Orang kaya itu balik membalas omelan istrinya, “Dasar kamu tidak tahu apa-apa.” Ia pun mengangkat tongkat dan kayu itu. Ia juga tidak dapat melakukannya karena tongkat itu sekarang sudah kembali menjadi tongkat biasa.

Naahhh teman-teman, dari cerita rakyat china ini, kita dapat mengambil suatu pelajaran yang sangat berharga, bahwa dengan kejujuran kita akan mendapatkan berkah, sedangkan ketamakan akan membawa sengsara. Dan dari cerita ini menjelaskan kepada kita bahwa kejujuran tidak dapat dibeli dengan uang dan harta, tetapi dengan kejujuran kita bisa mendapatkan harta (berkah).

Hawai, Kadada lalawanan Chating.
Langsung Chat Aja Via WA.
langsung tulis di bawah.



Rabu, 15 November 2017

Kisah Buah Semangka

Al Kisah.., pada suatu hari Syeikh al-Imam Syaqiq al-Balkhi membeli Buah Semangka untuk istrinya. Saat disantapnya ternyata buah Semangka tersebut terasa hambar. . Dan sang isteri pun marah.

Syeikh al-Imam Syaqiq menanggapi dengan tenang amarah istrinya itu, setelah selesai di dengarkan amarahnya, beliau bertanya dengan halus:
“Kepada siapakah kau marah wahai istriku? Kepada pedagang buahnya kah? atau kepada pembelinya? atau kepada petani yang menanamnya? ataukah kepada yang Menciptakan Buah Semangka itu?” Tanya Syeikh al-Imam Syaqiq . Istri beliau terdiam.

Sembari tersenyum., Syeikh Syaqiq melanjutkan perkataannya: . “Seorang pedagang tidak menjual sesuatu kecuali yang terbaik… Seorang pembeli pun pasti membeli sesuatu yang terbaik pula..! Begitu pula seorang petani, tentu saja ia akan merawat tanamannya agar bisa menghasilkan yang terbaik..! Maka sasaran kemarahanmu berikutnya yang tersisa, tidak lain hanya kepada yang Menciptakan Semangka itu..!”.

Pertanyaan Syeikh al-Imam Syaqiq menembus ke dalam hati sanubari istrinya. Terlihat butiran air mata menetes perlahan di kedua pelupuk matanya… . Syeikh al-Imam Syaqiq al-Balkhi pun melanjutkan ucapannya : “Bertaqwalah wahai istriku…Terimalah apa yang sudah menjadi Ketetapan-Nya.” Agar Allah memberikan keberkahan pada kita” “Mendengar nasehat suaminya itu… Sang istri pun sadar, menunduk dan menangis mengakui kesalahannya dan ridha’ dengan apa yang telah Allah Subhanahu Wa Ta’ala tetapkan.”

Pelajaran terpenting buat kita adalah bahwa setiap keluhan yg terucap sama saja kita tidak ridha dengan ketetapan Allah SWT, sehingga barokah Allah jauh dari kita.

Karena Barokah bukanlah serba cukup dan mencukupi saja, akan tetapi barokah ialah bertambahnya ketaatan kita kepada Allah dengan segala keadaan yang ada, baik yang kita sukai atau sebaliknya.

Barokah itu: “… bertambahnya ketaatanmu kepada Allah Makanan barokah itu bukan yang komposisi gizinya lengkap, tapi makanan yang mampu membuat yang memakannya menjadi lebih taat setelah memakannya. .

Cerita Rakyat Pak Pandir

Pak Pandir, Bodoh Tapi Jenaka
Dahulu di sebelah timur kota Baghdad, ada seorang lelaki tua yang bodoh, karena kebodohannya ia disebut Pak Pandir.
Begitu bodohnya ia, sehingga selalu percaya pada perkataan semua orang, bahkan anak-anak kecil pun ia percayai omongannya. Pada suatu hari, ia ingin menjual kambingnya ke kota Baghdad.

Pada masa itu orang-orang miskin harus berjalan berhari-hari untuk mencapai kota Baghdad. Karena bodoh atau pandir ia jadi repot sekali jika hendak bepergian.
Repot menyiapkan bekal perjalanan, ia harus menghitung baju, makanan dan minuman yang harus dibawa. Ia memerlukan waktu seminggu untuk menyiapkan bekalnya, sesudah itu bekalnya dimasukkan ke dalam karung.

Dan karung itu dinaikkan ke punggung keledai. Kambingnya diikatkan ke ekor keledai dan di leher si kambing digantungkan sebuah lonceng. "Sambil berjalan aku bisa mendengar bunyi lonceng itu," pikir Pak Pandir.
Jika lonceng masih tetap berbunyi, itu tandanya tak ada yang mencuri kambingku. Nah, bukankah akalku cukup cerdik, hanya orang lain saja yang menganggapku bodoh."
Pada waktu itu penduduk negeri belum sebanyak sekarang. Daerah-daerah yang menghubungkan satu desa dengan desa lainnya masih sepi, liar dan penuh bahaya. Pak Pandir pun berangkat.

Di tempat yang sunyi tiga orang perampok sudah menghadang. Mereka menunggunya lewat. "Aku akan merampas kambingnya," kata perampok pertama. "Kalau begitu, aku keledainya," kata perampok kedua.
Perampok yang ketiga mendengus kecewa."Tinggal baju kumalnya itu yang masih bisa kurampas," katanya. Perampok pertama menunggu sampai Pak Pandir mendaki lereng yang cukup curam.

Kemudian dia mengendap-ngendap dari balik semak. Diguntingnya tali pengikat kambing dengan ekor keledai dan dipindahkannya lonceng itu ke ekor keledai. Lalu dia bersembunyi lagi. Pak Pandir terus melangkah dengan riang. Pikirnya, selama lonceng masing berkelining, berarti kambingnya masih ada.
Beberapa saat kemudian, dia menoleh dan terkejut sekali waktu melihat kambingnya tak ada lagi. Barulah Pak Pandir tahu, lonceng itu ternyata diikatkan ke ekor keledai. Dia sadar..... dia telah tertipu.

Dia menangis keras-keras! Pada saat itu datang seseorang lalu mendekatinya. Dialah perampok yang kedua. "Ada apa Pak Tua?" tanyanya. "Mengapa anda menangis dan berteriak-teriak begitu?" "Kambingku! Mula-mula ada. Sekarang tidak ada. Pasti ada yang mengambilnya," keluh Pak Pandir. "Astaga!" kata si perampok. "Untung kau bertemu denganku, Pak.
Beberapa saat lalu aku bertemu dengan seorang laki-laki menarik-narik seekor kambing. Nampaknya kambing itu enggan mengikutinya. Di balik rumpun pohon itu. Jika anda lari, pasti anda akan dapat menangkapnya." "Terima kasih," kata Pak Pandir.

Wajahnya berseri kembali. "Aku akan mengejarnya, tolonglah jaga keledaiku ini sementara aku pergi." "Baiklah," kata si perampok kedua. Dipeganginya tali keledai. Pak Pandir segera lari ke arah rumpun pohon.
Tentu saja tak ada siapa-siapa. Kemudian, ketika ia dengan nafas tersengal-sengal sampai ke tempat kawan barunya ditinggal, orang itu telah menghilang bersama keledainya. Pak Pandir menangis menjerit-jerit menjambaki rambutnya. Tapi tak ada gunanya. Kambingnya telah hilang. Keledainya dan bekal makanan serta pakaiannya juga telah lenyap.

Tak ada yang dapat dikerjakannya selain balik ke desanya lagi. Ia harus kembali menempuh jalan jelek yang berdebu itu. Matahari bersinar terik. Pak Pandir lega ketika sampai ke dekat sebuah perigi. Dekat perigi itu duduk seorang laki-laki yang sedang menangis meraung-raung sambil menarik-narik rambutnya. Persis dia sendiri tadi. "Celaka. Sial,"tangis orang itu.

Pak Pandir datang dan mendekatinya dan bertanya. "Mengapa?" "Aku terjerat kesulitan yang paling rumit di dunia," tangis yang ditanya. Pak Pandir hampir-hampir tak percaya pada pendengarannya. Dia tak bisa membayangkan, masih ada yang lebih celaka lagi dibandingkan dengan dirinya. Tapi dengan sabar dia mendengarkan juga. "Aku membungkuk ke dalam perigi, maksudku mau mengambil air," kata orang itu. "Tahu-tahu kantung permata yang kubawa jatuh kedalam perigi, padahal permata-permata itu milik Khalifah.
Jika aku pergi menghadap dan menceritakan yang sebenarnya, Khalifah takkan percaya dan akan memasukkan aku ke dalam penjara." Pak Pandir mengangguk-angguk. "Ya, memang rumit," katanya. "Mengapa tidak kauambil saja kantung itu? Kau pasti dengan mudah bisa menemukannya." "Oh, aku tak bisa berenang.

Aku takut tenggelam dalam perigi," kata si perampok ketiga. "Kecuali permata, kantung itu juga berisi sepuluh keping uang emas. Uang itu akan kuhadiahkan kepada siapa pun yang bisa mengambilkan kantung itu." Pak Pandir merasa tertarik. Sepuluh keping uang emas cukup untuk membeli seekor kambing, seekor keledai, makanan, pakaian, dan masih akan tersisa banyak. "Nah, aku akan masuk ke perigi dan mencari kantungmu." katanya.
Tapi aku tak ingin bajuku jadi basah. Maukah kau menjaganya, sementara aku masuk ke perigi?" "Tentu," jawab si perampok ketiga. Pak Pandir pun masuk ke dalam perigi. Air perigi itu sedingin es. Apalagi Pak Pandir baru saja berada di tempat yang sangat panas.
Tentu saja, bagaimanapun telitinya dia mengaduk-ngaduk lumpur dalam perigi, kantung permata itu tak dapat ditemukan. Lekas-lekas dia naik kembali, tak ingin kawan barunya menunggu terlalu lama. Tak bisa ditemukan, sebab memang tak ada kantung permata yang terjatuh ke dalam sumur.

Di atas tak ada seorang pun yang menunggunya. Pakaiannya pun telah lenyap. Beberapa saat kemudian, barulah ia sadar bahwa ia telah tertipu. Dengan sangat mendongkol ia berlari pulang. Sepanjang jalan dia berteriak-teriak menceritakan kisah malangnya kepada siapa pun yang mau mendengar. Para tetangga menganggap pengalamannya itu lucu sekali.
Setiap malam, bergantian mereka mengundang Pak Pandir untuk makan malam sambil mengisahkan pengalamannya. Para tetangganya itu tertawa terpingkal-pingkal saat Pak Pandir bercerita.

Yang Mau Beli Kouta data atau mau kenalan langsung chat aja via WA
tulis pesan anda di bawah ini.



Sumber: Buku 30 Dongeng Sebelum Tidur Untuk Anak Muslim
Penyusun: KidhHidayat, MB. Rahimsyah
Diterbitkan oleh: Mitra Ummat Surabaya

Selasa, 14 November 2017

Semangka Emas

Cerita Rakyat Melayu Sambas
Pada zaman dahulu kala, di Sambas hiduplah seorang saudagar yang kaya raya. Saudagar tersebut mempunyai dua orang anak laki-laki. Anaknya yang sulung bernama Muzakir, dan yang bungsu bernama Dermawan. Muzakir sangat loba dan kikir. Setiap hari kerjanya hanya mengumpulkan uang saja. Ia tidak perduli kepada orang-orang miskin. Sebaliknya Dermawan sangat berbeda tingkah lakunya. Ia tidak rakus dengan uang dan selalu bersedekah kepada fakir miskin. Sebelum meninggal, saudagar tersebut membagi hartanya sama rata kepada kedua anaknya. Maksudnya agar anak-anaknya tidak berbantah dan saling iri, terutama bila ia telah meninggal kelak.

Muzakir langsung membeli peti besi. Uang bagiannya dimasukkan ke dalam peti tersebut, lalu dikuncinya. Bila ada orang miskin datang, bukannnya ia memberi sedekah, melainkan ia tertawa terbahak-bahak melihat orang miskin yang pincang, buta dan lumpuh itu. Bila orang miskin itu tidak mau pergi dari rumahnya, Muzakir memanggil orang gajiannya untuk mengusirnya. Orang-orang miskin kemudian berduyun-duyun datang ke rumah Dermawan.

Dermawan selalu menyambut orang-orang miskin dengan senang hati. Mereka dijamunya makan dan diberi uang karena ia merasa iba melihat orang miskin dan melarat. Lama kelamaan uang Dermawan habis dan ia tidak sanggup lagi membiayai rumahnya yang besar. Ia pun pindah ke rumah yang lebih kecil dan harus bekerja. Gajinya tidak seberapa, sekedar cukup makan saja. Tetapi ia sudah merasa senang dengan hidupnya yang demikian. Muzakir tertawa terbahak-bahak mendengar berita Dermawan yang dianggapnya bodoh itu.

Muzakir telah membeli rumah yang lebih bagus dan kebun kelapa yang luas. Tetapi Dermawan tidak menghiraukan tingkah laku abangnya. Suatu hari Dermawan duduk-duduk melepaskan lelah di pekarangan rumahnya. Tiba-tiba jatuhlah seekor burung pipit di hadapannya. Burung itu mencicit-cicit kesakitan "Kasihan," kata Dermawan. "Sayapmu patah, ya?" lanjut Dermawan seolah-olah ia berbicara dengan burung pipit itu. Ditangkapnya burung tersebut, lalau diperiksanya sayapnya.

Benar saja, sayap burung itu patah. "Biar kucoba mengobatimu," katanya. Setelah diobatinya lalu sayap burung itu dibalutnya perlahan-lahan. Kemudian diambilnya beras. Burung pipit itu diberinya makan. Burung itu menjadi jinak dan tidak takut kepadanya. Beberapa hari kemudian, burung itu telah dapat mengibas-ngibaskan sayapnya, dan sesaat kemudian ia pun terbang. Keesokan harinya ia kembali mengunjungi Dermawan. Di paruhnya ada sebutir biji, dan biji itu diletakkannya di depan Dermawan. Dermawan tertawa melihatnya. Biji itu biji biasa saja. Meskipun demikian, senang juga hatinya menerima pemberian burung itu.

Biji itu ditanam di belakang rumahnya. Tiga hari kemudian tumbuhlah biji itu. Yang tumbuh adalah pohon semangka. Tumbuhan itu dipeliharanya baik-baik sehingga tumbuh dengan subur. Pada mulanya Dermawan menyangka akan banyak buahnya. Tentulah ia akan kenyang makan buah semangka dan selebihnya akan ia sedekahkan. Tetapi aneh, meskipun bunganya banyak, yang menjadi buah hanya satu. Ukuran semangka ini luar biasa besarnya, jauh lebih dari semangka umumnya. Sedap kelihatannya dan harum pula baunya.

Setelah masak, Dermawan memetik buah semangka itu. Amboi, bukan main beratnya. Ia terengah-engah mengangkatnya dengan kedua belah tangannya. Setelah diletakkannya di atas meja, lalu diambilnya pisau. Ia membelah semangka itu. Setelah semangka terbelah, betapa kagetnya Dermawan. Isi semangka itu berupa pasir kuning yang bertumpuk di atas meja. Ketika diperhatikannya sungguh-sungguh, nyatalah bahwa pasir itu adalah emas urai murni. Dermawan pun menari-nari karena girangnya. Ia mendengar burung mencicit di luar, terlihat burung pipit yang pernah ditolongnya hinggap di sebuah tonggak. "Terima kasih! Terima kasih!" seru Dermawan. Burung itu pun kemudian terbang tanpa kembali lagi.

Keesokan harinya Dermawan memberli rumah yang bagus dengan pekarangan yang luas sekali. Semua orang miskin yang datang ke rumahnya diberinya makan. Tetapi Dermawan tidak akan jatuh miskin seperti dahulu, karena uangnya amat banyak dan hasil kebunnya melimpah ruah. Rupanya hal ini membuat Muzakir iri hati. Muzakir yang ingin mengetahui rahasia adiknya lalu pergi ke rumah Dermawan. Di sana Dermawan menceritakan secara jujur kepadanya tentang kisahnya. Mengetahui hal tersebut, MUzakir langsung memerintahkan orang-orang gajiannya mencari burung yang patah kaki atau patah sayapnya di mana-mana.

Namun sampai satu minggu lamanya, seekor burung yang demikian pun tak ditemukan. Muzakir sungguh marah dan tidak dapat tidur. Keesokan paginya, Muzakir mendapat akal. Diperintahkannya seorang gajiannya untuk menangkap burung dengan apitan. Tentu saja sayap burung itu menjadi patah. Muzakir kemudian berpura-pura kasihan melihatnya dan membalut luka pada sayap burung. Setelah beberapa hari, burung itu pun sembuh dan dilepaskan terbang. Burung itu pun kembali kepada Muzakir untuk memberikan sebutir biji. Muzakir sungguh gembira. Biji pemberian burung ditanam Muzakir di tempat yang terbaik di kebunnya. Tumbuh pula pohon semangka yang subur dan berdaun rimbun. Buahnya pun hanya satu, ukurannya lebih besar dari semangka Dermawan.

Ketika dipanen, dua orang gajian Muzakir dengan susah payah membawanya ke dalam rumah karena beratnya. Muzakir mengambil parang. Ia sendiri yang akan membelah semangka itu. Baru saja semangka itu terpotong, menyemburlah dari dalam buah itu lumpur hitam bercampur kotoran ke muka Muzakir. Baunya busuk seperti bangkai. Pakaian Muzakir serta permadani di ruangan itu tidak luput dari siraman lumpur dan kotoran yang seperti bubur itu. Muzakir berlari ke jalan raya sambil menjerit-jerit. Orang yang melihatnya dan mencium bau yang busuk itu tertawa terbahak-bahak sambil bertepuk tangan dengan riuhnya.


diceritakan kembali oleh Hendy Lie (diolah dari Cerita Rakyat dari Kalimantan Barat 2, Syahzaman, PT.Grasindo, 1995)

Senin, 13 November 2017

Tebak Angka Tes IQ

Pecahkan Masalah Ini Apakah Anda Mampu Menjawabnya, Berapa angka yang akan di hasilkan.
Mungkin anda sudah tidak sabar lagi untuk menebak SILAHKAN DI COBA.



Soal Berikutnya 




Rabu, 08 November 2017

Boruto Episode 32

Naruto Next Generation

Boruto Episode 32
Zippyshare 360p Mp4
Download
.
.
Cara Dowmload Aplikasi Di Playstore Dengan Uc Browser.

Cari aplikasi yang ingin di download di playstore
Cari Tombol Bagikan dibagian bawah  aplikasi. klik. Pilih Salin Link

Masukan Link Aplikasi Yang Ingin Di Download Kesini

Download cepat tanpa harus instal.

Senin, 06 November 2017

Axis Data

isi ulang axis data
1gb Rp.
2gb Rp.
3gb Rp.
3gb+3gb(00-09) Rp.
5gb Rp.
5gb+5gb(00-09) Rp.

Untuk Indosat Data Murah <~ Klik ♡





chat wa 085828248716

XL Data

XL isi ulang data Internet
XL data hot
800mb 24jam 30hari
Rp.33.000
1,5gb 24jam 30hari
Rp.50.000
3gb 24jam 30hari
Rp.61.000
6gb 24jam 30hari
Rp.93.000
8gb 24 jam 30hari
Rp.120.000
Murah-Murah
Untuk
Indosat Data Murah <~ Klik ♡

Minggu, 05 November 2017

Data Isi Ulang AS& Simpati

Data Flash Telkomsel

Telkomsel Data
20MB (7Hr)
Rp.7.500

Paket Internet
Telkomsel Data
50MB (7Hr)
Rp.13.500

Paket Internet
Telkomsel Data
150MB (7Hr)
Rp.23.500

Paket Internet
Telkomsel Data
500MB-800MB (30Hr)
Rp.32.500

Paket Internet
Telkomsel Data
(1GB-1.5GB sesuai zona) + 1GB Midnight (sesuai zona)
Plus 3GB (Khusus HOOQ&VIU)
Rp.56.500

Paket Internet
Telkomsel Data
(2,5GB - 4,5GB sesuai zona) +2GB Midnight (sesuai zona)
Plus 5GB (Khusus HOOQ&VIU)
Rp.106.000

Kartu As Data

1gb full 7 hari 38.000
2gb full 7 hari 55.000

1gb+2gb video+100menit+100sms 67.000

2gb+2gb video+2gb fb+2gb(4g) 96.000

4gb+2gb video+2gb fb+3gb(4g) 125.000

7gb+2gb video+2gb fb+6gb(4g) 190.000

Simpati LOOP

1gb+1gb youtmax+60 menit
Rp.50.000

2gb+1gb youtmax
Rp.50.000

2gb+4gb youtmax+30 menit
Rp.74.000

4gb+1gb youtmax
Rp.63.000

8gb+1gb youtmax
Rp.104.000

600mb 7 hari 40.000
300mb 7 hari 28.000

Untuk
Indosat Data Murah <~ Klik ♡

Three Data

Isi Ulang Data Three
WA 085828248716

600mb+500mb+500mb(00-06)
22.000

Three GetMore
2gb+4g(4g)+2.000 Rp.38.000

4gb+8gb(4g)+5.000 Rp.54.000

7gb+14gb(4g)+5.000 Rp.88.000

12gb+24gb(4)+5.000 Rp.108.000

Three+
Data 1gb+ Rp.
Data 2gb+ Rp.
Data 3gb+ Rp.
Data 4gb+ Rp.
Data 5gb+ Rp.
Data 6gb+ Rp.
Data 10gb+ Rp.

Three Netmax aktif mengikut masa aktif kartu

5.5gb (500mb 24jam) 54.000

7gb (2gb 24 jam) 85.000

Untuk
Indosat Data Murah <~Klik ♡

Isi Ulang Data Internet

Awal Tahun 2018 Paket Data Tidak ada lagi dan Diganti dengan Voucher data/isi ulang. ayo di buru paket isi ulang murah indosat/three/axis/xl/telkomsel. Yang mau isi kouta data.
gasak...!!! diburuuuu, ada data murah di labunganak.

Diburuu..!!! Data Murahnya Sekarang Juga. Nikmati Data Bonus Puas Download Indosat Jam (01-06) Untuk Harga Murah Ready 08:00-19:30 Langsung Pesan Lewat WA/SMS 085828248716 - BBM 5FA40660 - Facebook: Hari Labunganak <~ Klik To Facebook

FACEBOOK: Hari Labunganak  <~ klik
BBM: 5FA40660

Hubungi: Wa 085828248716
Atau tulis langsung



Untuk luar area/wilayah: LABUNGANAK
Silahkan datang langsung ke labunganak untuk pengisian. 

Harga sewaktu waktu bisa turun/naik

INDOSAT
Kenyang Download Murah
Tersedia Dari Jam 08:00 - 19:30

¤ Isat data mini 1gb
1gb + 500mb + 500mb +1gb (01-06)
1 Bulan
Rp.0 (Kosong)

¤ Isat data Murah 1gb + 1.5gb +5.5gb
1 Bulan (Ready Jam: 08:00-20.00)
Rp.30.000

¤ Isat data mini 2gb
2gb + 500mb +1gb +3.5gb (01-06)
1 Bulan
Rp.0 (Kosong)

¤ Isat data 1gb + 1.5gb + 5.5gb (01-06)
1 Bulan
Rp.36.000

¤ Isat data 2gb + 2gb + 15gb (01-06)
2 bulan
Rp.42.000

¤ Isat data 4gb + 4gb + 19gb (01-06)
2 bulan
Rp.57.000

¤ Isat data 5gb + 5gb + 22gb (00-06)
2 bulan
Rp.68.000

Freedom Combo

¤ Isat data freedom
2gb+3gb(4g) gratis aplikasi+youtube+spotify/30hari
Rp.50.000

¤ Isat data freedom
4gb+8gb(4g) gratis aplikasi+youtube+spotify/30hari
Rp.77.000

¤ Isat data freedom
8gb+12gb(4g) gratis aplikasi+youtube+spotify/30hari
Rp.94.000

¤ Isat data freedom
12gb+25gb(4g) gratis aplikasi+youtube+spotify/30hari
Rp.124.000

=================================
Jangan Kada ingat Lah Beli Sekarang Juga.
Kita Bertempat di Labunganak.
Bisa Menghubungi Lewat SMS/Wa 085828248716
=================================

Ingin Harga Lebih Murah Daftar Di Labunganak Cell Klik Disini

Data Murah Lainnya
Klik Logo Berikut


XL DATA


3DATA



AXIS DATA



AS & SIMPATI DATA









Sabtu, 28 Oktober 2017

Kamis, 26 Oktober 2017

Kisah Romantic "Titanic"

Kisah/Film Romantic
"TITANIC"

[3gp/mp4/webm]
Download Video

Siapa sih yang gak tau film sepanjaang masa yang diperankan oleh Leornado DiCaprio dan Kate Winslet ini. Sekarang bakal dibahas film ini... Film yang diskenarioi dan disutradarai oleh James Cameron ini bercerita tentang kisah cinta antara Jack dan Rose yang berasal dari status sosial yang berbeda.

Film ini diawali dengan cerita pada tahun 1966, seorang pemburu harta karun bernama Brock Lovett beserta timnya menjelajahi bangkai kapal RMS Titanic untuk mencari sebuah kalung berlian berharga yang diyakini terkubur di dasar laut bersama bangkai kapal tersebut. Sebuah peti ditemukan dan dibawa segera ke permukaan untuk dibuka. Sayangnya, peti itu tidak berisi harta karun berharga tetapi hanya beberapa lembar kertas yang sudah hancur karena air laut. Salah satunya adalah lukisan sorang wanita bertanggal 14 April 1912 dan bertandatangan "JD". Lukisan itu menggambarkan seorang wanita telanjang yang bersandar di sebuah kursi. Di lehernya terdapat sebuah kalung berlian yang mereka cari :"Heart of the Ocean - Jantung Samudera".

Pada bulan April 1912, Rose yang masih berusia 17 tahun menaiki kapal RMS Titanic sebagai penumpang kelas satu bersama ibunya, Ruth DeWitt Bukater, dan tunangannya, Caledon Nathan Hockley, seorang pengusaha sukses di bidang industri. Rose tidak mencintai Cal, tapi ibunya memaksanya untuk menikahinya karna masalah keuangan dan kehormatan keluarga.

Di saat yang sama, seorang laki-laki bernama Jack Dawson memenangkan tiket kelas tiga dalam permainan poker dan ikut serta dalam pelayaran perdana Titanic dari Southampton menuju New York.

Di atas kapal, Rose yang tidak bahagia atas pertunangannya dan juga kehidupannya yang terkekang memutuskan untuk bunuh diri dengan cara terjun dari buritan kapal. Jack melihat peristiwa itu dan berhasil menghalanginya.

Atas hal ini, dengan keberatan Cal mengundang Jack makan malam bersama mereka keesokan harinya pada acara jamuan makan malam kelas satu untuk membalas jasanya. Singkat cerita, Rose dan Jack menjalin persahabatan dan saling berbagi pengalaman serta kisah hidup mereka.

Jack menceritakan petualangannya sebagai pelukis sementara Rose berbagi kisah soal keputusasaan dan penderitaannya. Ikatan mereka semakin kuat saat mereka melarikan diri dari jamuan makan malam di kelas satu dan ikut serta dalam pesta penumpang kelas tiga.. Lambat laun, benih-benih cinta mulai tumbuuh di antara mereka. Jack kini telah jatuh cinta pada Rose, namun Rose cenderung tidak mempedulikan perasaan antara mereka yang semakin menebal karena pertunangannya dan juga status sosialnya.

Tapi, Rose akhirnya memutuskan untuk melepaskan semua itu dan menyerahkan cintanya pada Jack. Pada suatu malam, Rose meminta Jack melukis dirinya dengan memakai kalung berlian Heart of the Ocean, lukisan yang sama yang ditemukan oleh para pemburu harta karun 84 tahun kemuadian.

Di saat yang sama, Kapten Edward J. Smith dan krunya menghiraukan peringatan tentang gunung es yang berada pada jalur Titanic. Bahkan, atas perintah Joseph Bruce Ismay, direktur perusahaan White Line, Titanic mempercepat lajunya walaupun pada saat itu malam hari. Pada malam 14 April 1912, dua orang pengawas kapal melihat bongkahan gunung es besar persis di depan jalur Titanic dan memberitahukan anjungan.

First officer William Murdoch memerintahkan kapal dibelokkan dan mesin dimundurkan, tetapi sudah terlambat, sisi kanan kapal Titanic menabrak gunung es, sehingga menciptakan serangkaian lubang di bawah garis air. Lima kompartemen kedap air kapal bocor. Semakin jelas bahwa kapal ini terancam, karna kapal ini tidak bisa diselamatkan jika lebih dari empat kompartemen bocor.

Rose dan Jack yang menceburkan diri ke laut yang dingin bersama penumpang lainnya. Hanya ada satu lembar papan yang cukup besar untuk seorang, mengambang tidak jauh dari mereka. Jack menaikkan Rose ke papan itu, menyelamatkan jiwa kekasihnya itu dari suhu dingin yang mematikan, sementara ia berpegangan di sisi papan itu memegangi tangan Rose untuk menenangkannya. Rose dan Jack bersama dengan ratusan penumpang yang lain menunggu bantuan dari sekoci yang tak kunjung datang di permukaan air.

Ketika bantuan datang, hampir semua penumpang telah tewas akibat hipotermia. Rose kecewa karna Jack tidak mampu bertahan dan meninggalkannya. Ia mengucapkan selamat tinggal lalu melepaskan jasad Jack yang telah membeku ke dalam lautan, kemudian Rose memanggil sekoci yang selanjutnya datang menyelamatkannya. Penumpang yang selamat di atas perahu penyelamat menunggu selam empat jam samapat RMS Carpathia, kapal terdekat berhasil menjawab dan membalas isyarat radio Titanic, datang menyelamatkan mereka. Ketika tiba di New York, Rose mengganti namanya menjadi Rose Dawson dan mendapati ia masih memiliki Heart of the Ocean yang tersimpan di dalam saku jas Cal yang dipakainya.

Rose Dawson Calvert, seorang perempuan berusia 101 tahun menonton berita di CNN tentang penemuan lukisan tersebut. Dia menghubungi Brook Lovett, menanyakan soal Heart of the Ocean dan meyakinkan Lovett kalau perempuan yang berada dalam lukisan itu adalah dirinya. Lovett tertarik dan selanjutnya, Rose ditemani cucunya, Lizzy Calvert, terbang ke lokasi penemuan lukisan tersebut lalu menceritakan lebih lanjut tentang pengalamannya di atas kapal Titanic.
Kembali sebagai perempuan tua pada tahun 1966, Rose menuju dek kapal ekspedisi danmembuang Heart of the Ocean ke dalam lautan, tempat Jack tewas 84 tahun yang lalu. Beralih ke kamar Rose, di sana terlihat foto - foto perjalanan hidupnya , termasuk foto dia menunggang kuda di Santa Monica Pier, seperti yang dulu pernah direncanakannya bersama Jack. Rose berbaring dan bermimpi dalam tidurnya. Dalam mimpinya, ia kembali ke dasar laut. Titanic muncul di dalam kegelapan dan segalanya berbuabh menjadi baru. Seorang pelayang membukakan pintu ke tangga utama dan disana terlihat semua penumpang Titanic yang tewas pada malam kecelakaan tersenyum pada Rose. Persis di atas tangga berdiri Jack, menghadap jam besar tempat mereka berdua juga pernah berjanji bertemu sebelumnya. Jack berpaling dan tersenyum ke arah Rose yang kembali berusia 17 tahun dan Rose membalas senyumnya.

Kisah Cinta Antara Qais dan Laila Majnun Yang Abadi

Download full movie
[Mp4/3gp/Webm]

Laila Majnun 1976 hindi

Laila Majnun 1975

Laila Majnun 2005

Laila Majnun 1962 melayu

Laila Majnun 1953 urdu

Sedikit Cerita

Laila Majnun, sebuah kisah dari cerita rakyat arab, tentang kecantikan seorang gadis bernama Laila, yang menarik hati seorang pemuda, Qais keturunan Bani Amir. Qais yang semula pandai, gagah dan berasal dari kabilah terhormat, menjadi “majnun” atau gila, karena kasihnya yang tak sampai.

Qais, yang tersiksa karena takdir yang selalu memusuhinya, sedang hasrat tak mampu ditundukan hatinya, menjadikan dia lupa akan hakikat hidupnya sendiri. Walau kegilaan yang dialaminya mengilhami tutur bahasa sastra yang indah, dan ketulusan jiwa dalam derita cinta, tetap saja sebutan “majnun” tak dapat ditepisnya.

Kisah tentang Qais dan Laila yang hidup di suatu negeri wilayah tanah Arab. Qais yang berwajah tampan dan Laila yang terkenal akan kecantikannya, yang menjadi dambaan setiap laki-laki. Akhirnya cinta mereka kandas karena adat melarang mereka untuk mengekspresikan gelora cintanya. Maka, tumpah ruahlah segala rasa rindu dan cinta dalam bentuk syair dan puisi yang mengalir menentang takdir mereka.

Suatu ketika Qais memutuskan ikut berniaga ke negeri lain bersama ayahnya agar kelak ia memiliki bekal pengetahuan sendiri tentang perniagaan.
Ketika mengucapkan selamat tinggal kepada Laila, Qais memberikan seuntai kalung mutiara sebagai tanda kesetiaannya. Qais minta Laila berjanji untuk melepaskan sebuah mutiara dari untaiannya apabila waktu sudah menunjukkan bulan baru. Ia pun berjanji akan kembali sebelum untaian mutiara habis. Meskipun sangat sedih, Laila merelakan kekasihnya pergi mencari pengalaman. Sepeninggal Qais, Laila hanya bermenung diri dan menciptakan syair sebagai pelambang rindu.

Suatu hari, ayah Laila, Al-Mahdi, pulang ke rumah bersama seorang tamu bernama Sa’d bin Munif, yang diajak menginap. Tamu itu seorang saudagar kaya raya yang berasal dari Iraq. Ketika berjumpa Laila, Sa’d bin Munif langsung jatuh cinta dan melamar Laila kepada ayahnya. Tanpa sepengetahuan Laila, Al-Mahdi menerima lamaran tersebut karena tergiur oleh mas kawin 1.000 dinar dan harta kekayaan Sa’d bin Munif. Laila tak berdaya melawan perintah ayahnya karena adat memang menyatakan bahwa laki-laki berkuasa atas perempuan. Sementara itu, Qais yang telah memasuki bulan ke-9 ikut berniaga ke negeri-negeri seperti Damsjik, Jerusalem, Hims, Halab, Anthakijah, Irak, Koefah, hingga Basrah tidak dapat lagi menahan rindunya terhadap Laila. Wajahnya tampak muram dan badannya semakin kurus. Ayah Qais melihat kesedihan anaknya dan menanyakan ada apakah gerangan yang telah mengganggu pikirannya. Akhirnya Qais berterus terang tentang kisah cintanya dengan Laila. Demi mendengar penuturan anaknya, Al-Mulawwah memutuskan segera kembali ke kampung halamannya dan berjanji akan melamar Laila untuk Qais. Ketika sampai kampung halaman, Al-Mulawwah bergegas menemui ayah Laila dan menawarkan 100 unta sebagai pengganti wang 1.000 dinar yang telah diberikan Sa’d bin Munif. Akan tetapi, dengan sombongnya, ayah Laila menolak lamaran Al-Mulawwah. Tak berapa lama kemudian, pesta perkawinan Laila dan Sa’d bin Munif diselenggarakan secara besar-besaran. Maka, hancur luluhlah hati Qais. Tak ada satu ubat pun yang dapat menyembuhkan sakitnya ini, meskipun orang tuanya telah membawa banyak tabib ternama untuk merawatnya. Sejak itu Qais tidak mau berbicara kepada orang lain, ia sibuk dengan dirinya sendiri dan sering kali terlihat berbicara sendiri. Kerana perilaku aneh inilah orang sekampungnya memanggil Qais dengan "Majnun", yang bererti "GILA". Akan halnya Laila, meskipun kini telah menjadi istri Sa’d bin Munif, ia tetap mencintai Qais. Sehinggakan ada suatu ketika bila mana Laila mengarahkan pengawal istana untuk mencari Qais dan mengirimkan makanan yang lazat, apabila pengawal laila tiba di tengah-tengah kota lalu menyeru "Wahai sekalian rakyat, siapakan yang bernama Qais??? ada kiriman dari puteri Laila Menurut Laila, secara luaran ia boleh menjadi istri Sa’d bin Munif, tetapi jiwanya tetap untuk Qais.

Dalam ungkapannya, di dunia Qais dan Laila bukanlah pasangan suami istri, tetapi di akhirat mereka menjadi pasangan abadi. Karena tak kuat menanggung penderitaan cinta ini, Laila sakit dan selalu memanggil nama Qais. Akhirnya Qais pun dipanggil untuk menemui Laila. Ketika mereka bertemu, Laila memberi pesan terakhir bahwa mereka akan bertemu nanti di akhirat sebagai sepasang kekasih. Demi melihat kekasihnya meninggal, putus asalah Qais. Tak ada lagi keinginannya untuk hidup. Sehari- hari kerjanya hanya duduk di pusara Laila hingga akhirnya Qais meninggal. Maka, jasad Qais pun dibaringkan di samping pusara Laila. Kira-kira 10 tahun kemudian, beberapa musafir menziarahi kubur mereka berdua. Di atas kedua pusara itu telah tumbuh dua rumpun bambu yang pucuknya saling berpelukan. Maka, masyhurlah kisah ini sebagai kisah Laila-Majnun.

Senin, 23 Oktober 2017

Cara Mengirim SMS gratis

Semua bisa, gak perlu pulsa untuk ngirim sms asal ada paket data dan hp android.

Ok... Tak perlu bingung dan bersedih ria sekarang kirim sms bisa tanpa pulsa lewat android, caranya cukup mudah instal aplikasi sms internet di bawah dan cara penggunaannya pun simpel

-Aktifkan data seluler
-Buka aplikasinya
-Masukkan nomor atau langsung cari di kontak
-Tulis pesan yang ingin anda kirim
-Masukkan kode 6 digit untuk mengirim
-Tekan kirim

Setelah itu akan ada pop up iklan yang muncul, itu yang akan membayar sms kita.

Download 2.1mb



Aplikasi ini sudah saya mod, jadi kalau data di aktifkan tidak akan ada iklan yang muncul.
Hiih, wahini kada bangangalih lagi handak ma sms kakawanan bamudal hapiii android haja data intarnit.

Cara Tambah Downline

Cara daftarkan downline Klik Garis 3 pilih daftarkan agen daftarkan agen masukan Nama Alamat No Hp Markup ...